Rabu, 23 Mei 2012

Materi Pendidikan

Materi Pendidikan
dalam Perspektif Tafsir Surat al-Ghasyiyah/88:17-21
(oleh : H. Asnin Syafiuddin, Lc. MA)



A.    Teks Ayat
أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ (17) وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ (18) وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ (19) وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ (20) فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنْتَ مُذَكِّرٌ (21)
B.     Arti Kosakata
أَفَلا يَنْظُرُونَ  : Maka apakah mereka (penduduk Mekah dan semacamnya) tidak memperhatikan?
الْإِبِلِ : unta, bentuk jama’ dari (بعير) lafaz jamal  tidak ada mufrodnya seperti lafaz (نساء) dan (قوم).
 كَيْفَ خُلِقَتْ : bagaimana dia diciptakan, yaitu ciptaan yang menunjukkan kekuasaan Allah yang sempurna, karena Allah menjadikannnya sebagai alat angkutan ke negeri yang jauh dan lebih tahan haus samapi sepuluh hari lebih. Unta disebutkan secara khusus karena unta termasuk binatang yang dikagumi bangsa Arab. Ia disebutkan terlebih dahulu karena mereka lebih banyak berinteraksi dengannya dari pada dengan yang lain.
وَإِلَى السَّماءِ كَيْفَ رُفِعَتْ  : Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Yakni ditinggikan tanpa tiang dan dapat menahan bintang dan planet yang ada padanya.
وَإِلَى الْجِبالِ كَيْفَ نُصِبَتْ  : Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Ia kokoh tidak goyang, dan sebagai tanda bagi orang-orang yang berjalan.
سُطِحَتْ  : ia dihamparkan, sehingga mudah dijadikan sebagai hamparan dan mudah dijadikan tempat tinggal.
فَذَكِّرْ إِنَّما أَنْتَ مُذَكِّرٌ  : Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan.  Yakni ingatkan dan ajarkan mereka nikmat-nikmat Allah, tanda-tanda kekuasaan dan kesaan Allah, dan alihkan perhatian mereka kepada alam semesta. Kamu tidak berdosa kalau mereka tidak memperhatikan dan tidak menerima pelajaran, karena kewajiban kamu hanya menyampaikan.
C.    Terjemah Ayat
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan, Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan.
D.    Sebab Nuzul Ayat
Ibnu Jarir,  Ibnu Abi Hatim, dan ‘Abd bin Humaid meriwayatkan dari Qatadah, ia berkata : Ketika Allah menyebutkan sifat-sifat yang ada dalam surga, orang-orang yang sesat merasa aneh. Maka Allah menurunkan ayat ini : (أَفَلا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ).
E.     Munasabah Ayat
Setelah Allah menjelaskan datangnya hari kiamat,  pada hari kiamat itu Allah membagi manusia pada 2 golongan : golongan yang celaka dan golongan yang bahagia, dan disebutkan juga kondisi kedua golongan tersebut; maka di sini Allah mengemukakan dalil keberadaan, kekuasaan  dan keesaannya dengan yang mereka saksikan tanda-tanda kekuasaannya seperti unta yang mereka manfaatkan untuk mengangkut barang-barang dan mereka manfaatkan pula daging, bulu serta air susunya; langit yang tinggi; gunung yang kokoh yang memberikan petunjuk bagi para pendaki; dan bumi yang mereka jadikan sebagai tempat tinggal. Dengan demikian mereka bisa mengambil dalil dari semua itu atas kekuasaan Allah terhadap adanya hari kebangkitan dan benarnya akidah tauhid.
Kemudian Allah memerintahkan Nabi-Nya saw untuk mengingatkan umat ini akan  dalil-dalil serta  tanda-tanda ini dan semacamnya, agar mereka memperhatikannya, dan agar beliau sabar atas perlawanan mereka;  karena beliau diutus untuk itu, bukan untuk yang lain.
F.     Tafsir/Penjelasan Ayat
Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk memperhatikan makhluk-makhluk ciptaan-Nya yang menunjukaan kekuasaan, keagungan,  keberadaan, dan keesaan-Nya, Dia berfirman :
(أَفَلا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ/ Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan). Yakni bagaimana mungkin orang-orang musyrik mengingkari dan memandang mustahil adanya kebangkitan, padahal  mereka menyaksikan unta yang merupakan ternak yang akrab dengan mereka dan makhluk yang paling besar di lingkungan mereka. Bagaimana Allah menciptakannya seperti ini, tubuhnya besar, sangat kuat, sifat-sifatnya luar biasa. Jadi unta adalah makhluk yang mengagumkan. Namun sekalipun demikian ia mau membawa beban yang berat, tunduk pada anak kecil, dimakan dagingnya,bulunya dimanfaatkan, air susunya diminum, tahan lapar dan haus. Allah memulai peringatan dengan menyebutkan unta karena pada umumnya bintang ternak orang-orang Arab adalah unta. Juga manfaat unta lebih banyak dari manfaat binatang lain; dagingnya bisa dimakan, air susunya bisa diminum, bisa ditunggangi dan membawa angkutan, dapat menempuh jarak yang jauh, tahan lapar dan haus, banyak angkutan yang dibawanya. Jadi unta adalah harta kekayaan orang Arab terbesar.
(وَإِلَى السَّماءِ كَيْفَ رُفِعَتْ / Dan langit, bagaimana ia ditinggikan). Yakni apakah mereka tidak menyaksikan langit bagi ia ditinggikan tanpa tiang? Hal ini seperti firman Allah :
أَفَلَمْ يَنْظُرُوا إِلَى السَّماءِ فَوْقَهُمْ كَيْفَ بَنَيْناها وَزَيَّنَّاها وَما لَها مِنْ فُرُوجٍ
Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikit pun? (QS. Qaaf : 6)
(وَإِلَى الْجِبالِ كَيْفَ نُصِبَتْ / Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan). Yakni gunung ditancapkan tegak dan tinggi di atas bumi. Ia kokoh agar bumi dengan penghuninya tidak goncang. Memperhatikan gunung dapat membangkitkan rasa kagum. Keberadaan dan rangkaian gunung dapat dimanfaatkan orang-orang yang berjalan di daratan dan tanah yang kosong. Dan yang lebih mengagumkan lagi adalah banyak sumber-sumber air keluar dari gunung. Di dalam gunung banyak manfaat dan barang tambang yang banyak, batu-batu besar, dan batu pualam yang beraneka ragam yang mengagumkan.
(وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ / Dan bumi bagaimana ia dihamparkan). Yakni bagaimana bumi dihamparkan dan dibentangkan, agar penghuninya merasa tenteram dan dapat mengambil manfaat kandungan dan hasil-hasilnya seperti barang tambang, tanaman, dan pohon-pohonan yang beraneka ragam yang semuanya dapat menopang kehidupan. Datarnya  bumi itu dari sisi yang melihat dan yang menempatinya, tidak berarti bumi tidak bulat, karena sebagaimana disebutkan oleh ar-Rozy bahwa begitu besarnya bumi sehingga setiap bagiannya seperti datar.
Makhluk-makhluk ini disebutkan, bukan yang lain karena semua ini adalah sesuatu yang paling dekat pada manusia yang melihatnya. Ia melihat untanya pagi dan petang, ia melihat langit yang menaunginya, ia melihat gunung yang mengelilinginya, dan ia melihat bumi yang mengangkatnya.
Kemudian Allah memerintahkan Nabi-Nya saw untuk mengingatkan umat ini akan  dalil-dalil serta  tanda-tanda ini dan semacamnya dalam firman-Nya : (فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنْتَ مُذَكِّرٌ / Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan). Yakni, hai Muhammad, berilah peringatan dan pelajaran kepada manusia akan ajaran yang disampaikan kepadamu untuk mereka, berilah mereka kabar takut, dan alihkan perhatian mereka kepada pentingnya merenungkan dalil-dalil serta  tanda-tanda ini dan semacamnya yang menunjukkan kekuasaan Allah atas segala sesuatu, termasuk di dalamnya adanya kebangkitan. Kamu tidak punya kewajiban kecuali mengingatkan, karena kamu diutus untuk tujuan ini. Kamu tidak punya kekuasaan atas mereka untuk membawa mereka beriman kepada Allah dan kepada risalahmu. Juga kamu tidak punya kekuasaan untuk memaksa mereka sesuai dengan yang kamu kehendaki.  Jika mereka beriman, maka berarti merka telah mendapat petunjuk. Tetapi jika mereka berpaling, maka berarti mereka telah sesat dan ingkar sebagaimana firman Allah SWT :
فَإِنَّما عَلَيْكَ الْبَلاغُ، وَعَلَيْنَا الْحِسابُ
karena sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedang Kami-lah yang menghisab amalan mereka. (QS. Ar-Ra’d : 40)
G.    Pokok Kandungan Ayat dan Kaitannya dengan Materi Pendidikan

1.      Peringatan  Allah kepada manusia tentang ciptaan,  kekuasaan-Nya  dan bahwa Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu setelah mereka mengingkari dan mendustakan hari kebangkitan. Peringatan Allah tersebut berbentuk penciptaan unta, penciptaan langit dan ditinggikannya dari bumi tanpa tiang, penciptaan gunung yang kokoh yang menancap ke dalam bumi agar bumi itu tidak goyang, dan penciptaan bumi dengan dibentangkan dan dihamparkan bagi penghuninya agar mereka hidup dengan aman dan tenteram.
2.      Perintah Allah kepada Nabi-Nya untuk mengingatkan umatnya, memberikan pelajaran kepada mereka, dan memberikan kabar takut kepada mereka. Juga Allah menenangkan Nabi-Nya bahwa ia hanya sekedar menyampaikan peringatan dan pelajaran, bukan menguasai dan memaksa  mereka agar mengimani risalahnya.
3.      Seorang da’i atau pendidik hanya menyampaikan kebenaran, sedangkan hidayah dan petunjuk ada di tangan Allah SWT.
4.      Kaitannya dengan materi pendidikan sangat jelas, yaitu di antara materi pendidikan adalah memperhatikan dan merenungkan makhluk ciptaan Allah yang menunjukaan kekuasaan, keagungan, keberadaan, dan keesaan-Nya.


والله أعلم بالصواب

1 komentar:

  1. sangat membantu, namun bisa lebih di lengkapi lg dengan adanya daftar pustaka

    BalasHapus